Senin, 03 Desember 2012


Tya Ariestya Jadi Duta Taekwondo

Tya Ariestya Jadi Duta Taekwondo 

Artis Tya Ariestya didaulat sebagai Duta Taekwondo Indonesia, tepat di hari ulang tahun ke-40 Organisasi Taekwondo Dunia (WTF)

Dalam acara Taekwondo Day, Tya didaulat langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PBTI) Letjen TNI Marciano Norman menjadi duta atau brand ambassador Taekwondo Indonesia.
Sebagai duta, Tya berjanji akan membantu perkembangan Taekwondo Indonesia. Dia mengaku tak punya beban dengan 'penghargaan' sebagai duta, justru sebaliknya termotivasi untuk memajukan Taekwondo Indonesia.
"Enggak jadi beban, aku harus majukan Taekwondo, jadi teladan, contoh. Aku bisa motivasi biar atlet lain untuk makin berkembang," ujar Tya di GOR Kuningan, Jakarta, Minggu (30/9).
Tya menyarankan kegiatan Taekwondo menjadi pilihan ekstrakurikuler di sekolah. Menurutnya kegiatan positif dapat mencegah pelajar tawuran, seperti belakangan banyak terjadi.
"Ke depannya saya juga akan promosi Taekwondo Indonesia. Kalau ada sekolah yang butuh promosi ekskul Taekwondo saya akan bantu. Daripada tawuran kan lebih baik ikut Taekwondo," tandasnya

Rabu, 28 November 2012

Ayo Latihan Split… 

 

1.Memang tiap Taekwondoin dibekali kelebihan yang unik…Ada yang masih sabuk putih, masih kecil lagi, bisa melakukan split dengan sempurna…Ada juga yang kesulitan walaupun udah menyandang sabuk hitam sekalipun…

Lalu fungsi split itu apa sih? Split adalah usaha untuk melakukan pelenturan otot kaki kita…Otot kita akan terbiasa menyesuaikan diri apabila kita akan menendang tinggi…Tapi latihan split ini juga harus diimbangi dengan latihan menendang sansak…agar selain tinggi tendangan kita, tendangan kita juga akan memiliki power…

Bagaimana cara melatih split? Pertama buka kaki kita selebar yang kita bisa…Secara perlahan-lahan, dorong pantat kita agar kaki kita terbuka lebih lebar…Jangan dipaksakan…Split tidak bisa instan…perlu latihan yang rutin…Ulangi langkah tersebut setiap hari, jangan pas latihan di dojang aja…

Ingat kalau umur kita sudah di atas 20an…kita akan kesulitan untuk melakukan split secara sempurna…Jadi latihlah terus…Dan untuk wanita…harus pelan-pelan karena sangat berbahaya bagi organ kewanitaan jika melakukan split dengan dipaksakan atau dengan tiba-tiba tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu…

Maih belum bisa? Yang sabar dong…tekunlah berlatih…



2.  Disemua bela diri memang dituntut untuk bisa melakukan split, terutama taekwondo yang kebanyakan menggunakan kaki.
Tipsnya :
kamu harus latihan split setiap hari, sedikit demi sedikit aja, lama-lama juga nanti makin bawah dan makin bawah. Menurutku, kalau belajar split, enaknya dilantai terus pake kaos kaki agar terdorong untuk lebih lebar, lebih enak split yang kesamping ( menurutku! ). Pertama kaki belakang dulu lurusin sampai kebawah, langsung kamu berusaha buat kaki yang depan juga lurus!


3. Pelenturan
 1) Duduk terus lebarin kaki kamu sampai kerasa sakit banget
2) minta temen kamu untuk duduk di depan kamu terus nahan lutut kamu pake kakinya, sama suruh juga dia megang kedua tangan kamu
3) suruh temen yang duduk di depan kamu itu untuk narik tangan kamu perlahan-lahan (percaya sama gw kalau nekat cepet-cepet nanti lutut lo bisa kerasa kaya yang lagi di tendang2)
4) kalau kamu masih kuat nahan rasa sakit suruh dia narik lagi sampai kamu ngerasa sakiiiiit banget



SALAM TAEKWONDO

Melatih Power Tendangan

 Umumnya dalam semua beladiri cara yang simple untuk melatih power tendangan adalah dengan menggunakan media samsak. Menendang samsak  secara terus-menerus sampai goyangan samsak semakin jauh. Karena latihan itu perlu proses dan diulang terus menerus agar otot terbentuk dan terbiasa untuk menggunakan sebuah teknik.
Untuk meningkatkan power kaki bisa melakukan threatment-threatment latihan seperti, jumping drill :
a.       lari-lari kaki diangkat sampai dada,
b.      melakukan squat (Jongkok-berdiri, jongkok-tendang-berdiri), cara ini paling powerfull untuk melatih power kaki. Tapi jangan terlalu berlebihan dalam atihan squat karena akibatnya bisa hernis (turun berok).
c.       Banyak-banyak latihan mengulang suatu teknik tendangan sampai terbiasa,
d.      Menahan posisi tenadangan, misal side kick (yeop chagi dalam istilah taekwondo) setelah kaki lurus kemudian ditahan selama mungkin untuk melatih otot.
e.      Joging yang rutin.
 Selain power, kelenturan kaki juga sangat mendukung untuk menunjang power tendangan. Beberapa Threatment yang bisa dilakukan untuk melatih kelenturan kaki :
a.       Cium lutut dalam posisi berdiri maupun duduk, posisi kaki tetap lurus.
b.      Posisi duduk, lurus kaki kanan-lipat kaki kiri kesamping kemudian cium lutut kan lalu ganti cium lutut kiri. Begitu seterus nya secara bergantian.
c.       Dengan melakukan latihan split, untuk latihan split jangan terlalu dipaksakan langsung dibuka lebar. Pelan-pelan dibuka sedikit demi sedikit. Split bergantian dari posisi kanan-kiri-tengah (diayun sedikit demi sedikit) kemudian tahan dalam posisi serendah mungkin sambil mencium lutut. Jangan sekali-kali langsung split lurus (dipaksa) kecuali memang sudah bisa split.
d.      Mengayun kaki lurus keatas sampai menyentuh dada.

Review dari beberapa taknik tendangan yang saya pernah lihat :
a.  Masalah power, kick boxing sangat powerfull for 1 hit break (misal matahin kaki / rusuk)
b.  Taekwondo sangat cepat dan fluid,  kaki bisa ke badan, muka,  tendangan bisa dari berbagai arah kiri-atas-kanan-bawah. Power juga tidak kalah dibandingkan kick boxing. Power tendangan dalam teknik taekwondo berasal dari moment akibat ‘Snap” spedd tendangan itu sendiri. Hukum moment dalam fisika “semakin sedikit waktu yang digunakan untuk menyentuh suatu obyek maka moment tenaga yang ditimbulkan akan semakin besar”.
c.  Karate, akurasi dan stabil. Bisa converting form tendangan terus ke pukulan atau dari pukulan ke tendangan dengan sangat cepat dan stabil.
Dalam suatu teknik tendangan yang terpenting adalah FORM/BENTUK yang benar. Tanpa Bentuk yang benar tendangan yang dihasilkan tidak akan maksimal. Bisa jadi malah kaki anda merasa sakit akibat bentuk yang salah akibat otot terpelintir, dsb.
Selain berlatih menggunakan samsak dan threatment-threatment diatas (sebagai seorang taekwondoin) cara berlatih yang pernah saya laukakan adalah dengan menggunakan “karet Ban dalam”. Karet ban tersebut didikatkan ke pohon atau tiang ujungnya diikatkan ke pergelangan kaki. Cara ini bisa melatih Form, speed, maupun Power tendangan.

History of Taekwondo

 

Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.
Pada Masa Kuno
Asal Mula Taekwondo
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik – teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik – teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh – musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai ‘Subak” , “Taekkyon”, ” Takkyon” , maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti ” Hwarangdo” di Silla dan “Chouisonin ” di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut ” Muye Dobo Tongji ” menyebutkan : ” ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat “.
Koguryo’s ‘sonbae’ dan Taekkyon
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut ‘Sonbae’, yang artinya laki – laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara – acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit – langit kuburan kerajaan Muyong – chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )
Shilla’s ‘Hwarang” dan Taekkyon
Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. ” Hwarangdo” adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri ” Sonbae ” dari Koguryo. Anggota – anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang – orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain ” Sirum” / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil – kuil, digambarkan dengan adegan laki – laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla ” Subak” dan “Taekkyon” tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik – teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.
Gambar di atas adalah patung 2 ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri Kumgang Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.
Taekkyon dari Koguryo ke Shilla
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. “Hwarang ” ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan “Sonbae” di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti “palkwanhoe” dan “hankawi”, hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.
Masa Pertengahan
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja – raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut “Subakhui”, yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
Masa Modern
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo – Tonji, yang memuat gambar – gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.
Masa Sekarang
Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney

Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan

 

Pukulan

  • Yeop chibi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo chiby = Pukulan Mengait
  • Pyojeok chiby = Pukulan dengan Sasaran
  • Momtong chiby = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  • Are chiby = Pukulan ke bawah
  • Oreon chiby= Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (ap chagi)
  • Eolgol chiby = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
  • Hengek = Menunduk
  • Joonbi = Siap


    Tendangan

  • Ap chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
  • Dollyo chagi = Tendangan dari arah samping
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley/nare chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Dolyo chagi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit

    Tangkisan

  • Aremagi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
  • Eolgol Ceceumaki cuki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah
  • Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
  • Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
  • Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
  • Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
  • Kawi Makki (tangkisan menggunting)
  • Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
  • Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
  • Eotgoreo Arae Makki pukimai (tangkisan silang ke arah bawah)
  • Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

Terminologi Tae Kwon Do

 

  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Kihap = Berteriak dari dalam perut
  8. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  9. Ti = Sabuk Latihan
  10. Oen = Kiri
  11. Oreon = Kanan
  12. Joonbi = istirahat
  13. Agamso = Istirahat tangan dibelakang
  14. Sijak = Mulai
  15. Kalryeo = Stop (Sementara)
  16. Keysok = Lanjutkan
  17. Keuman = Selesai
  18. A Nee = Tidak
  19. Yee = Ya
  20. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  21. Moumtong = Sasaran tengah (Badan/Ulu Hati)
  22. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  23. Kyungrye = Hormat
  24. Chariot = Mempersiapkan Diri
  25. Nici= Sekian
  26. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  27. Menicip = Pengawas Taekwondo
  28. Dobeon = Dua Kali
  29. Sambeon = Tiga Kali
  30. Illjang = Satu
  31. Yeejang = Dua
  32. Samjang = Tiga
  33. Sahjang = Empat
  34. Ohjang = Lima
  35. Yukjang = Enam
  36. Chiljang = Tujuh
  37. Paljang = Delapan